Rabu, September 24, 2008

Obat Stress

Menjaga Keperawanan dengan Jarum Pentul..

Seorang ibu memberi pesan kepada anak perempuannya...Ibu : Nak... Tolong dijaga baik-baik keperawanan kamu, jangan sampai jatuh sebelum kamu menikah!Anak : Baik bu, akan aku jaga dengan baik.Suatu hari sang anak lagi jalan-jalan, tetapi sepanjang jalan sang anak selalu nengok ke belakang dan jalan pelan-pelan. Ditengah perjalanan ia bertemu seorang pemuda kampungnya.Pemuda : Kanapa jalanmu sambil nengok belakang, ada apa?Anak : Anu mas, aku takut keperawananku jatuh.Pemuda : Oohh... gitu toh! Gimana kalo kamu ikut aku biar kaperawananmu aku paku pakai jarum pentul biar gak jatuh!?Anak : Beneran mas? Aku mau!Sampe dirumah sang pemuda, mereka melakukan pemakuan pake jarum pentul asli punya sang pemuda.Anak : Mas... Kog sakit sih???Pemuda : Iya, karena jarum pentulnya besar, biar kuat dan enggak jatuh lagi kalau kamu jalan!Seusai peristiwa tersebut, baliklah anak gadis itu kerumahnya. Sampainya dirumah, ia langsung menemui ibunya.Anak : Bu... Sekarang aku enggak takut lagi keperawananku jatuh karena tadi udah di paku biar kuat dan enggak bisa jatuh!Ibu : Di paku!!!!...Anak : Iya... pakai jarum pentul punya anak kampung desa sebelah! Jarumnya kuat dan besar, kata anak kampung itu biar kuat dan enggak jatuh lagi.Mendengar perkataan anaknya seketika ibunya pingsan....



Disini Gelap Yah..

Ini kisah keluarga Pak Adinata dikenal taat beragama. Sebagai seorang eksekutif di perusahaan asing, Pak Adinata lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dan tugas ke luar negeri daripada menemani Lisa, sang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan David, anak satu-satunya yang baru berusia 12 tahun. Pada hari kerja, sementara Pak Adinata berada di kantor dan David berada di sekolahnya, biasanya Lisa tinggal di rumah dan hanya di temani Mbok Yati yang sudah menjadi pembantu di rumah mereka selama 5 tahun terakhir. Mungkin karena kesepian, diam-diam ternyata Lisa mempunyai seorang pacar gelap yang mengunjunginya saat jam kerja agar tidak kepergok Pak Adinata. Untung Mbok Yati bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia ini setelah mendapat kenaikan gaji secara mendadak sebesar 25%. Lisa dan pacar gelapnya biasanya menggunakan kamar David untuk bermesraan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Pak Adinata jika ia tiba-tiba pulang lebih awal. Suatu hari, seperti biasanya sang pacar mengunjungi Lisa dan tanpa buang waktu lagi mereka langsung menuju ke kamar David.

Si David kebetulan hari itu pulang agak cepat dan masuk ke rumah tanpa diketahui Lisa maupun Mbok Yati. Melihat mamanya berjalan menuju ke kamarnya sambil menggandeng mesra seorang pria yang bukan papanya, segera saja David sembunyi di lemarinya.

Adegan mesra pun berlangsung diranjangnya sementara si David mengintip dari celah pintu lemari. Tiba-tiba terdengar Mbok Yati mengetok di pintu kamar sebanyak 3 kali, menandakan bahwa Pak Adinata pulang secara tiba-tiba. Tanpa pikir panjang lagi, langsung saja sang pacar masuk ke lemari dan bersembunyi di situ. Melihat si David berada di situ, sang pacar kaget bukan main, namun tidak berani bersuara sedikit pun. Sementara Lisa sibuk berpakaian, si David berbisik pada pacar gelap mamanya: David: "Gelap ya di sini..." Pacar: "Iya.." David: "Saya punya bola kaki nih..." Pacar: "Bagus..." David: "Mau beli?" Pacar: "Nggak.." David: "Papa saya baru saja pulang, sedang masuk ke rumah tuh.." Pacar: "Oke..oke.. mo jual berapa duit?" David: "500 ribu..." Singkat cerita, Pak Adinata akhirnya kembali ke kantor dan sang pacar gelap pun pulang dengan selamat. Beberapa minggu kemudian, kejadian yang sama terulang lagi, dan si David kembali berada di dalam lemari bersama pacar gelap mamanya. David: "Gelap ya di sini..." Pacar: "Iya." David: "Saya punya sepatu bola nih..." Pacar: "Berapa duit?" David: "750 ribu..." Pacar: "Oke." Akhirnya, setelah berbulan-bulan sibuk bekerja, Pak Adinata mengambil cuti beberapa hari untuk menemani Lisa dan si David.Adinata: "David, siapin bola dan sepatu bola kamu, hari ini kita ke Senayan main bola..." David: "Nggak bisa Pa, bola dan sepatu bolanya udah saya jual..." Adinita: "Dijual berapa duit?" David: "1 juta 250 ribu, Pa!" Adinata: "Yang benar saja kamu, masak sepatu butut dan bola bekas tambalan begitu kamu jual semahal itu! Itu namanya menipu teman! Hari Minggu ini kamu harus ikut Papa ke gereja untuk membuat pengakuan dosa" Akhirnya di hari Minggu mereka sekeluarga pun pergi ke gereja. Pak Adinita segera memberi tau sang pastor untuk upacara ini dan agar ia bersiap-siap di bilik pengakuan dosa. Si David di suruh masuk oleh papanya dan pintu pun segera di tutup. Sebelum sang pastor mulai bicara, si David berkata, David: "Gelap ya di sini..." Pastor: "Ah.. jangan basa-basi lagi, kamu mau minta berapa sekarang..."


Salah Celup

Bardhono (bukan nama sebenarnya) adalah seorang pemuda yang dalam waktu dekat akan menghabiskan masa lajang-nya dengan mengawini gadis sedesanya didaerah Kretek, mBantul ..... Sebagai pemuda yang masih kencur dalam hal "The Art of Sex" dan "How to Satisfy Your Wild Desire", maka ia ingin dapat ilmu dari orang-2 yang dianggap layak ngandani paring pitutur ......... Bak Joko Tingkir, pergilah dia ke Imogiri, naik getek menyusuri kali Opakkerumah Pak-De-nya ... Lurah Imogori. Yo ngerti dewe, kalau Lurah mesti pengalaman dan memiliki jam terbang yang jauh lebih tinggi .... Setelah acara basa-basi Jowo selesai, maka beginilah kira-2 advis Pak-De-nya.
"Wis to le ... mumpung waktunya masih 2 bulan lagi, ada baiknya "barang"mu kamu gedein dulu ... Carane di celup nganggo teh "Wayu" ... (teh wayu adalah teh yang sudah sedikitnya semalam berada dalam teko/poci dan berkasiat untuk membesarkan "apa saja" yang direndam disitu). Nggih sendiko Pak-De ..., jawab pemuda Bardhono. Bener .... selama 2 bulan menjelang perkawinan, pemuda Bardhono rajin nyelup teh "Wayu" ... Mbasan tibo titi wancine .... pas malam pertama .....Ndeso Kretek geger ... Mantene wedog bengok-2 karo nangis .... padahal wis jam 2.00 bengi ... Pak De nya yang ikut nginep disitu, ikut kaget karo mesem-2 ...wah anjuranku pasti siiip iki ... Critane manten wedok komplain ... barange mas Bardhono keciliken jarene ...sak bithing tok ... karo mbrebes mili ... Pak De kaget luaaaar biasa ... lho kok bisa kebalikannya ... Bertanggung jawab ... advisnya kok bisa dadi cikal bakal keributan ... Usut punya usut ... kesalahan bukan pada advis Pak De, tapi pemuda Bardhono sing keliru nyelup pakai ... Slimming Tea nya, Mustika Ratu. :)

Tidak ada komentar: